Banyuwangi Barat - Perhutani KPH Banyuwangi Barat lakukan kegiatan (Komunikasi Sosial) Komsos kepada masyarakat disekitar hutan di rumah warga di Dusun Tojo Desa Temuguruh Kecamatan Sempu Banyuwangi, pada Senin (23/07/2024).
Dalam rangka sukses rencana tanaman tahun 2025, Asper/KBKPH Kalisetail dan KRPH Purwodadi melakukan sosialisasi kepada segenap calon petani penggarap (pesanggem) tentang kegiatan tanaman kehutanan yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan.
Kegiatan tanaman merupakan salah satu kegiatan Pengelolaan Hutan yang dilakukan oleh Perhutani yang berkelanjutan, dan sesuai dengan ketentuan Undang – undang Nomor 41 tentang Kehutanan dalam Pengelolaan Hutan harus melibatkan masyarakat terutama yang berada disekitar hutan.
Mewakili Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Asper/KBKPH Kalisetail Sunardi mengatakan bahwa Sesuai dengan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat pada tahun 2025 terdapat kegiatan Tanaman dengan jenis Pinus.
“Dalam kegiatan tanaman rutin tersebut kami selalu melibatkan masyarakat terutama disekitar hutan agar masyarakat bisa memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam karena kegiatan tersebut dengan pola tumpang sari yaitu disela tanaman pokok kehutanan masih terdapat space lahan yang bisa dimanfaatkan untk tanaman polowijo, ” ujar Sunardi.
Perhutani Banyuwangi Barat lakukan Komunikasi Sosial pada masyarakat “Disela sosialisasi tanaman kami juga menyampaikan tentang kegiatan Pengelolaan Hutan yang lain diantaranya peningkatan Produksi Getah Pinus yang dilakukan oleh penyadap dan ketentuan Agroforestry sehingga dari kegiatan tersebut bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dan bermanfaat dari sisi ekonomi, ” pungkasnya.
Sementara itu KRPH Purwodadi, Hariyanto mengatakan, “Rencana kegiatan tanaman kami tahun 2025 adalah Petak 71g-1, komsos kepada calon pesanggem ini dalam rangka memberi pemahaman tentang cara kegiatan tanaman, hak pesanggem untuk mendapatkan lahan untuk menanam polowijo disela tanaman kehutanan dan kewajiban para pesanggem cuma merawat tanaman kehutanan.”
“Dengan memberi pemahaman tersebut diharapkan masyarakat bisa bekerja dengan baik dan mendapatkan penghasilan dari bercocok tanam polowijo serta keberhasilan tanaman pokok kehutanan, ” jelas Hariyanto.
Baca juga:
Cerita Rakyat Kecil di Balik Covid 19
|
Ketua Kelompok Masyarakat Pesanggem dan Penyadap, Pak Sunar mengatakan, “Terimakasih kepada Perhutani yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk bisa memanfaatkan kawasan hutan untuk penghidupan kami, kegiatan tanaman dan sadapan sejak dari dulu kami lakukan turun temurun dan nyata nyata menjadi pekerjaan kami untuk menghidupi anak dan istri.”
“Kami akan patuhi segala aturan tanaman dan sadapan yang ada di Perhutani karena kami yakin akan berguna bagi masyarakat dan Perhutani, Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera, ” pungkasnya.@Red.