Probolinggo - Sebagai upaya untuk melestarikan hutan dan lingkungan di wilayah Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo, Perhutani bersama dengan Tim Perhutani Forestry Institute (PeFI) dan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) serta Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Makmur menggelar penanaman bersama di petak 27e Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Klenang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Probolinggo, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo, pada Jum’at (29/12).
Hadir dalam kegiatan Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KKPH) Probolinggo Agus Widodo, Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Hutan (Kasi PSDH) Totok Suharsono, Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Probolinggo Slamet, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Klenang M. Khasan beserta jajaran, Perhutani Forestry Institute (PeFI) Aris Wibowo, Koordinator Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Sawitri dan Ketua LMDH Sumber Makmur Rasim.
Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara Perhutani dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam uji coba penanaman jenis sengon varietas unggul sebanyak 4.416 plances yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang bekerjasama dengan Perhutani Forestry Institute (PeFI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) seperti Solomon, Wamena, Sulawesi Utara, Flores, Morotai Utara, Bandung, Bogor, Salatiga, Kediri dan lain sebagainya.
Selain penanaman pohon itu sendiri, kegiatan ini juga merupakan sarana pendidikan lingkungan yang bermakna karena dengan penanaman pohon mempunyai peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, serta bagaimana Mahasiswa dan Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dapat terlibat langsung dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan.
Baca juga:
Cerita Rakyat Kecil di Balik Covid 19
|
Dalam kesempatan ini, Agus Widodo menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Kami bangga melihat bagaimana mahasiswa dari Universiatas Gadjah Mada dan Masyarakat Desa Hutan bekerjasama dengan Perhutani, ini adalah contoh nyata bahwa Kerjasama yang baik antara Perhutani, Mahasiswa dan Masyarakat Desa Hutan dapat menghasilkan dampak positif dan tindakan nyata bagi kelestarian hutan dan kelestarian alam, " tuturnya.
Lebih lanjut Agus Widodo menyampaikan bahwa Penanaman pohon sengon varietas unggul ini diharapkan tidak hanya merevitalisasi alam, tetapi juga bisa menginspirasi kolaborasi yang lebih luas dalam pelestarian hutan dan pelestarian alam karena bisa dimanfaatkan sebagai riset mahasiswa dan dosen yang bisa menjadi pijakan untuk langkah-langkah konservasi yang lebih besar di masa depan.
Pada kesempatan yang sama koordinator Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Sawitri berterima kasih kepada Perhutani yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk bisa belajar dan memberikan kontribusi positif dalam menjaga kelestarian hutan, menjaga keanekaragaman hayati dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan sekitar.
Baca juga:
Mengenal Seni Aborigin Australia
|
Sementara itu Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Makmur Rasim juga menyampaikan terima kasih kepada Perhutani KPH Probolinggo, Perhutani Forestry Institute (PeFI) dan Universitas Gadjah Mada.
"Kami bisa belajar berbagai jenis sengon varietas unggul yang ada di Indonesia mudah-mudahan kedepan tanaman sengon ini dapat dibudidayakan oleh masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, ” ujarnya.@Red.