SURABAYA – Lebaran menjadi salah satu momen yang menjadi penantian banyak orang. Namun, karena satu dan dua hal, banyak mahasiswa rantau harus berlapang dada untuk Lebaran di tanah rantau.
Itulah yang dirasakan Mesy Indriani, mahasiswa asal Sumatera Barat program studi Teknologi Hasil Perikanan Universitas Airlangga (UNAIR). Ia tahun ini merayakan Lebaran di tanah rantau, kos, untuk kali kesekian.
Baca juga:
Menulis Kalimat Efektif
|
“Tentu ada kesedihan yang saya rasakan. Karena, tidak bisa menjalankan ibadah Ramadan dan Lebaran di rumah. Tidak bisa merasakan buka bersama keluarga, makan masakan rumah, dan berkumpul bersama keluarga, ” ungkapnya, Sabtu (22/4/2023).
Tetap Produktif di Masa Liburan
Namun, kesedihan yang Mesy rasakan tidak menjadi penghambat untuk menciptakan kebahagian bagi dirinya sendiri. Ia membuat libur Lebarannya menjadi lebih berwarna dengan tetap produktif di berbagai kegiatan yang ada.Salah satunya dengan mengikuti MSIB di Badan POM dan memanfaatkan waktu liburannya untuk mengembangkan diri belajar bersama mitra terkait.
“Tidak hanya magang, selama libur Lebaran, saya juga menggunakan waktu untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Saya juga melaksanakan sholat Idul Fitri di masjid terdekat bersama teman-teman daerah Minang yang tidak pulang lainnya, ” ucapnya.
Tidak hanya berfokus meraih pengembangan diri yang efektif, Mesy juga tidak lupa untuk mengisi liburannya dengan hal-hal yang santai dan menyenangkan. Salah satunya dengan berlibur dengan teman-teman seperjuangan lainnya.
“Hari kedua dan ketiga saya mengisi liburan dengan menenangkan diri dari semua tugas dan beban magang. Mungkin jika sudah selesai saya akan isi dengan memulai membuat laporan akhir magang dan juga menyelesaikan semua jenis tugas kuliah lainnya.”
Foto Mesy Indriani mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan sebagai Narasumber Tips Merayakan Hari Raya yang Efektif Bagi Anak Rantau (sumber: istimewa)
Tips Lebaran di Tanah Rantau yang Efektif
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) tersebut juga mengatakan meski Lebaran di kos, dirinya tetap dapat menjalin silaturahmi bersama keluarga di tanah Minang melalui media online.
“Biasanya saya akan hangout dan having fun bersama diri saya sendiri atau bersama teman. Dengan jalan-jalan dan berkunjung ke tempat-tempat wisata. Saya juga suka membuat kerajinan seperti mendekor kamar kos saya, membuat hal-hal menarik dan lucu di waktu liburan yang lumayan panjang, ” tambahnya.
Saat hari biasa perkuliahan, mahasiswa akan sibuk dengan tugas dan hal-hal lainnya. Sehingga kerap bagi mahasiswa sulit mendapatkan waktu untuk bersantai dan menyenangkan diri sendiri.
Karena itu, saat libur Ramadan mahasiswa dapat menggunakan waktunya dengan mengerjakan kegiatan lainnya. Sehingga Lebaran tahun ini tetap berwarna meski tidak bisa merayakan bersama keluarga. Dan, Lebaran ini menjadi langkah awal pembentukan karakter yang mandiri bagi mahasiswa.
“Saya berharap Lebaran tahun ini seluruh anak rantau di UNAIR menjadi orang yang lebih taat kepada Allah. Semakin rajin ibadah dan lapang dadanya menerima semua takdir Allah. Dan, semoga tahun depan kita memiliki rezeki lebih agar bisa pulang kampung saat Lebaran, ” ungkapnya.
Penulis: Monika Astria Br Gultom
Editor: Feri Fenoria